Ada postingan menarik yang membuat gue ingin membahasnya.
Postingan ini berasal dari seorang psycho.
Entah dia memang benar psycho atau hanya fiktif belaka agar ceritanya menjadi semakin menarik (bumbu dalam cerita agar membuat cerita itu terasa sangat nyata).
Gue ga peduli karena yang pasti kata-kata yang ada di postingan ini membuat gue mulai mempertanyakan diri sendiri, "Apakah gue juga psycho?"
Kalian sering susah tidur?
Ato bawaannya pingin tidur terus?
kalian sering mengurung diri di kamar?
kalian sering menangis tanpa sebab yang jelas kemudian tertawa tanpa sebab juga?
kalian sering pingin jalan ke ancol tapi di tengah jalan berbelok ke arah puncak?
kalian sering menutup pintu tapi beberapa saat kemudian anda lupa apakah anda sudah menutup pintu atau belum?
kalian memiliki masalah tapi selalu merasa bisa menyelesaikan nya sendiri? Nggak butuh orang lain?
atau sering berpikiran "gua pengen jadi kaya dan terkenal kemudian mati"?
sering, amat sering, selalu
gua selalu lakukan semua itu
by: crunchy.cookies
Hal yang membuat gue kaget adalah, gue baru sadar kalo semua itu udah gue lakukan.
Lalu pertanyaan itu muncul, "apakah gue psycho?"
Tapi kemudian gue tepis pertanyaan itu karena gue tau, gue bukan psycho
Gue hanya stres
YA! STRES!
Hahahaha....
Itu bisa benar, bisa tidak
Hanya menebak, dan berhubung gue bukan dokter, maka analisis gue pastinya gak valid
Terserahlah
I don't care anymore
Yang gue tau pasti, gue udah mengalami gejala stres.
Gue tau itu dari menonton TV
Saat itu gue nonton sebuah program TV yang sedang membahas masalah penyakit stres.
Kata-kata dari dokter yang menjadi pembicara di situ yang gue inget kurang lebihnya seperti ini,
Sebenarnya stres tidak berbahaya selama tidak melebihi batas. Karena ketika menghadapi sebuah ancaman, kita membutuhkan stres untuk dapat melindungi diri. Stres ini akan menjadi berbahaya ketika level stres nya meningkat. Penyebab stres sangat banyak. Biasanya dialami oleh orang yang bekerja. Biasanya orang yang stres akan menarik diri dari lingkungan. Tidak mau mengerjakan apapun, Mengurung diri di kamar. Semuanya "shutdown" . Dia berhenti melakukan akitiftas nya. Atau sebaliknya. Dia akan menjadi "workaholic". Selalu bekerja, bekerja, dan bekerja. Berusaha menyibukkan diri. Dan banyak orang yang tidak sadar bahawa dia sedang mengalami stres. Ini harus segera ditangani agar tidak semakin parah.
Itu membuat gue semakin sadar
I'm not fine at all
I'm sick
Gue butuh diobati, segera!!
Gue sering memikirkan ide-ide konyol bahkan ekstrim.
Mulai dari ide ngerjain temen (tak jarang ide ini bisa membahayakan), ide untuk nendang motor orang pacaran yang boncengan sambil pelukan (padahal bukan muhrim), sampai ide untuk bunuh diri.
WATADUCK!
Yang membuat gue bertahan untuk tidak melakukan hal yang dapat merugikan diri sendiri adalah:
1. Rasionalitas gue yang tinggi. Logika gue lebih dominan dibandingkan perasaan gue
2. Agama. Gue selalu ingat bahwa hal-hal yang ingin gue lakukan itu salah menurut aturan agama, bahkan menurut aturan hukum.
3. Teman-teman gue. Mereka membuat gue sadar bahwa gue masih dibutuhkan, dinginkan, dianggap, dan dicintai (special thanks for you Gopal)
4. Kewajiban gue sebagai umat Islam yang belum selesai. Bahkan belum dimulai. Yaitu, berdakwah. Menyebarkan kebaikan. (kalau gue udah mati duluan, gak bisa berdakwah dong).
5. Masih ada orang yang mengalami hal lebih parah dari gue. Jadi gue harus bersyukur dengan keadaan gue saat ini.
Gue juga sering berdialog dengan diri sendiri ketika sedang menghadapi masalah, untuk memotivasi, dan untuk menegur diri sendiri apabila melakukan kesalahan. Dengan berdialog ini gue berusaha melihat sesuatu dari sisi lain, Sisi lain diri gue.
Sulit memang mngendalikan emosi yang meledak-ledak.
Ketika gue marah, semua yang disekitar gue bisa kena imbasnya walaupun mereka gak ada hubungannya sama sekali dengan sumber kemarahan gue.
Ketika gue sedih, semua kenangan yang membuat gue sedih juga gue tarik padahal itu sudah menjadi masa lalu dan tak perlu diingat kembali. Akhirnya, merasakan sedih yang amat sangat.
Ketika gue bahagia, semua kegilaan gue keluar. Gue udah gak memeperdulikan lagi yang namanya etika dan perasaan orang lain. Semuanya gue jadikan bahan bercandaan. Semuanya menjadi terasa lucu.
Semoga ini cepat berakhir.
Karena kalau tidak, gue gak bisa membayangkan apa yang akan terjadi di kemudian hari.
Yang pasti, it will getting worst.
I believe the worst thing will happen if it's not end.
Jangan berpikir gue gila ya. Gue hanya stres.
Hahahaha........
Tidak ada komentar:
Posting Komentar